sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dolar AS Masih Jadi Mata Uang Terkuat di Dunia, Ini Alasannya

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
05/04/2023 11:20 WIB
Mata uang safe haven dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah terhadap sekeranjang mata uang utama pada penutupan perdagangan Selasa (4/4).
Dolar AS Masih Jadi Mata Uang Terkuat di Dunia, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)
Dolar AS Masih Jadi Mata Uang Terkuat di Dunia, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

Di pasar pertukaran mata uang asing (foreign exchange), pangsa RMB meningkat, tetapi hanya digunakan sekitar 7% dari transaksi. Sementara penggunaan USD berada di lebih dari 88% dari semua aktivitas perdagangan.

Di pasar SWIFT, pangsa RMB hanya sekitar 2% jika dibandingkan dengan 41% untuk USD dan 36% untuk euro.

Dalam hal cadangan global, RMB juga hanya menyumbang kurang dari 3%. Meskipun selama dua dekade terakhir, pangsa USD telah menurun, namun masih berada di level 59%, sedangkan euro 20%.

Sebagai mata uang, USD memiliki dominasi absolut, menyumbang 75% keuangan non-residen global. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh hegemoni pasar Eurodolar sebesar USD14 triliun yang beredar di luar AS. Sementara pasar luar negeri RMB, meskipun berkembang, hanya sebagian kecil dari USD.

Hegemoni USD didukung oleh SWIFT dan CHIP (Clearing House Interbank System). Meskipun China telah mengembangkan sistem perpesanan dan izinnya sendiri (CIPS – China Interbank Payment System), tetap berorientasi pada perdagangan dan hampir secara eksklusif berpusat pada China.

Sementara SWIFT terhubung ke lebih dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara atau lebih dari 8 kali cakupan CIPS. SWIFT juga menyelesaikan sekitar 42 juta transaksi per hari, sementara transaksi CIPS kurang dari 1 juta. Adapun CHIP memproses transaksi tak kurang dari USD1,8 triliun per hari atau 30 kali lebih besar dari volume CIPS.

Meskipun peran RMB meningkat, performanya bisa dibilang masih setara dengan dolar Australia (CAD), jauh dari USD atau bahkan euro.

Meskipun para investor percaya bahwa peningkatan pangsa ekonomi global China harus diterjemahkan ke dalam peningkatan peran untuk RMB, masih banyak lagi yang harus dilakukan RMB untuk menciptakan dominasi mata uang global.

  1. Likuiditas dan deep pool of securities. Untuk mencapainya, penerbit mata uang global harus menghasilkan defisit transaksi berjalan yang konsisten dengan bank sentral yang bisa menawarkan fasilitas swap yang hampir tidak terbatas kepada bank sentral lain. Ini mencakup lebih dari sekadar perdagangan. USD memenuhi kriteria ini sementara RMB tidak, meskipun pasar luar negerinya berkembang.
  2. Mata uang global harus memiliki kontrol terhadap foreign exchange terbatas di mana USD memenuhi syarat, sementara RMB tidak.
  3. Penerbit harus menghindari penggunaan mata uang untuk tujuan perdagangan atau geopolitik. Rezim AS mengurangi penggunaan USD sebagai sanksi. Namun, sejauh ini, itu hanya digunakan secara agresif dalam kasus-kasus ekstrim (misalnya, Iran, Korea Utara, Rusia). Demikian pula, kebijakan merkantilis China dan praktik geopolitik yang agresif, mengurangi nilai RMB.

Namun dalam jangka panjang, Macquire mewanti-wantu, USD pada akhirnya dapat digulingkan oleh segudang mata uang digital. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement