Dari PT Prosperindo Utama, Charnic membeli 250 saham senilai Rp150 juta. Sementara dari PT Indovest Central, perusahaan mengakuisisi 249 saham dengan nilai transaksi Rp149 juta sehingga total nilai akuisisi mencapai Rp299 juta.
Meski menguasai hampir seluruh saham Energindo Nusantara, Charnic Capital menyebut transaksi ini bukan termasuk transaksi material. Pasalnya, nilai akuisisi tercatat di bawah 0,5 persen dari modal disetor perusahaan, sehingga tidak memerlukan keterbukaan informasi lebih lanjut sesuai dengan regulasi pasar modal.
Direktur Utama Charnic Capital, Anton Santoso menegaskan, akuisisi ini tidak membawa dampak negatif terhadap keuangan maupun kelangsungan usaha perusahaan.
“Tidak terdapat kejadian, informasi, maupun fakta material yang dapat merugikan kondisi keuangan maupun operasional perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (3/5/2025).
(DESI ANGRIANI)