IHSG juga mengalami tekanan terimbas data caixin composite PMI China yang terealisasi sebesar 51.2 pada Juli 2024 atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 52.8.
Sementara dari dalam negeri, kata Gunawan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen di kuartal II-2024. Namun lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen.
"Realisasi tersebut memberikan gambaran bahwa ekonomi di Tanah Air tengah mengalami perlambatan," ujarnya.
Selain IHSG, Rupiah meski sempat mengalami tekanan, namun mata uang Garuda berbalik arah dan ditutup menguat di level Rp16.180 per USD.