"Jadi secara moving average 200 indeks kita sudah berada dibawah level tersebut dan sejak mungkin awal tahun 2025 ini, pada dasarnya indeks kita juga sudah mengalami fase downtrend," tutur dia.
Lebih lanjut, Rio menyebut level support IHSG berada di kisaran 5.950-6.050 dengan perkiraan resistensi di level tertinggi 6.400.
"Pada dasarnya kita melihat perang dagang antara Amerika dan China tetap berlangsung, yang perlu kita perhatikan disini adalah walaupun negara lain ditunda, at least kan dikenakan 10 persen ya. Kalau ekspor kita banyak ke China, dan dari China diekspor ke Amerika pada dasarnya impactnya langsung ke Amerika cuma dapet tarif 10 persen, kalau kita bicara tidak langsung ya barang baku dikirim China bisa mengalami guncangan juga karena masalah trade antara China dan Amerika," tutur dia.
Penundaan ini dinilai sebagai upaya AS untuk bernegosiasi dengan mitra dagangnya. Namun, Rio menilai masih terlalu dini untuk menganalisis dampaknya.
Pelaku pasar juga belum memiliki kepastian arah, sehingga pergerakan indeks cenderung volatile dengan potensi profit taking jangka pendek.