sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi Terbebani Akibat Lockdown COVID-19, China Pangkas Suku Bunga

Market news editor Anggie Ariesta
15/08/2022 11:00 WIB
Langkah memangkas suku bunga dilakukan China seiring perlambatan data ekonomi domestiknya akibat terbebani oleh status lockdown COVID-19
Ekonomi Terbebani Akibat Lockdown COVID-19, China Pangkas Suku Bunga (foto: MNC Media)
Ekonomi Terbebani Akibat Lockdown COVID-19, China Pangkas Suku Bunga (foto: MNC Media)

Rinciannya, Produksi industri naik 3,8 persen dari tahun lalu, Biro Statistik Nasional mengatakan, lebih rendah dari 3,9 persen Juni dan meleset dari perkiraan ekonom tentang kenaikan 4,3 persen.

Kemudian Penjualan ritel tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,7 persen. Sedangkan Investasi aset tetap naik 5,7 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini, juga lebih buruk dari 6,2 persen yang diproyeksikan oleh para ekonom dan tingkat pengangguran yang disurvei turun menjadi 5,4 persen dari 5,5 persen.

“Data ekonomi bulan Juli sangat mengkhawatirkan. Kebijakan Covid Zero terus mempengaruhi sektor jasa dan meredam konsumsi rumah tangga,” ujar ekonom Greater China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Raymond Yeung, dalam pernyataan resminya.

Imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun China turun memang lima basis poin menjadi 2,675 persen, level terendah sejak Mei 2020. Indeks mata uang Yuan juga memperpanjang kerugian, turun 0,3 persen menjadi 6,7607 per dolar.

Pasar saham bergejolak di sesi pagi. Indeks acuan CSI 300 sedikit berubah pada 10:11 pagi waktu Shanghai, setelah naik sebanyak 0,7 persen setelah penurunan suku bunga PBOC.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement