sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Naik, Trisula (TRIS) Kantongi Penjualan Rp324,96 Miliar

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
06/06/2022 12:37 WIB
Emiten produsen apparel/pakaian, PT Trisula International Tbk (TRIS), mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp324,96 miliar.
Ekspor Naik, Trisula (TRIS) Kantongi Penjualan Rp324,96 Miliar. (Foto: MNC Media)
Ekspor Naik, Trisula (TRIS) Kantongi Penjualan Rp324,96 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten produsen apparel/pakaian, PT Trisula International Tbk (TRIS), mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp324,96 miliar. Angka tersebut naik sebesar 26,7 persen yoy pada kuartal I-2022.

Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan, mengatakan peningkatan pemasukan ditopang oleh meningkatnya ekspor serta pemulihan ekonomi setelah relaksasi mobilitas di dalam negeri. Menurutnya, perseroan sempat terdampak pandemi dalam dua tahun terakhir.

"Kami optimis dengan perencanaan dan strategi bisnis 2022 yang telah ditetapkan, TRIS akan dapat melebihi target yang telah ditentukan sampai dengan H1-2022," kata Widjaya dalam keterangan resminya kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Senin (6/6/2022).

Ekspor TRIS meningkat 58,7 persen yoy, dengan permintaan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Penjualan ekspor mendominasi sebesar 69 persen dari total penjualan.

TRIS mencatat peningkatan penjualan ke USA sebesar 69 persen, serta peningkatan penjualan ke Australia dan New Zealand sebesar 31 persen yoy pada Kuartal I-2022.

Widjaya menambahkan pembukaan pembatasan sosial di ketiga negara tersebut berperan besar terhadap kinerja perseroan. Laba bersih TRIS naik 478,3 persen yoy menjadi Rp16,97 miliar atau pada kuartal I-2022.

Adapun penjualan segmen ritel TRIS meningkat 39,7 persen yoy pada kuartal I-2022.

"Ini terjadi sebagai dampak dari pelonggaran pembatasan sosial di Indonesia, yang membuat masyarakat mulai berbelanja baik secara online maupun offline," tuturnya,

Walaupun kinerja segmen ritel mulai meningkat, total penjualan lokal tercatat menurun. Menurut Widjaya, hal ini dipicu oleh penurunan segmen seragam sebesar 47,0 persen yoy pada kuartal I-2022, akibat adanya penundaan proyek seragaman baik pada sektor swasta maupun pemerintahan.

"Dengan mulai pulihnya perekonomian Indonesia dan pelonggaran pembatasan sosial di mana airlines, hospitality, dan lifestyle yang mulai normal pada tahun ini, maka diharapkan permintaan pengadaan seragam juga mulai membaik," tandasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement