“Inflasi yang sulit dikendalikan, yang dapat memaksa bank sentral AS untuk mempertahankan sikap yang restriktif lebih lama, dapat memperkuat kasus bearish untuk aset non-yielding, menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi logam kuning tersebut,” jelas Diego Colman, dikutip IDXChannel.com, Minggu (2/6).
Colman menjelaskan, secara teknikal, penurunan emas spot ke bawah level support USD2.335 dan moving average (MA) 50 hari (2.327) berpotensi menunjukkan kelanjutan tren bearish (pelemahan).
Meskipun terjadi penurunan ini, daya dorong ke bawahnya semakin berkurang, kata Colman. Namun, situasinya bisa berubah pada pekan depan jika harga tidak segera berbalik naik.
“Dalam skenario ini, kita bisa mulai melihat peningkatan minat pada posisi short,” ujarnya.
Melihat potensi arah pergerakan, jika emas spot terus bergerak ke bawah dalam beberapa hari mendatang, sentimen bearish bisa menjadi lebih dominan, menciptakan kondisi yang tepat untuk penurunan lebih dalam menuju Juni.