Kenaikan harga emas hingga menembus rekor terjadi seiring pernyataan dari ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memberi sinyal bank sentral untuk menurunkan suku bunga mulai Maret 2024.
Melansir Reuters, Sabtu (2/12), Powell mengatakan “risiko pengetatan yang terlalu rendah dan terlalu ketat menjadi lebih seimbang,” tetapi The Fed tidak memikirkan untuk menurunkan suku bunga saat ini.
“Peningkatan harga emas fokus pada komentar Powell bahwa suku bunga berada dalam wilayah pembatasan yang berperan dalam narasi bahwa pemangkasan [suku bunga] akan dilakukan lebih cepat, dengan jelas mengabaikan peringatannya bahwa terlalu dini untuk berspekulasi mengenai pelonggaran suku bunga,” Tai Wong, seorang trader logam independen yang berbasis di New York, dikutip Reuters, Sabtu (2/12).
Pasar menambah spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga The Fed akan dimulai pada Maret 2024 dan suku bunga di bawah 4 persen pada akhir tahun depan.
Secara sederhana, suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang alias opportunity cost untuk memegang emas yang memiliki imbal hasil (yield) nol.