"Dengan penyelesaian akuisisi Sidrap ini, kami secara signifikan merealisasikan misi untuk mendorong pertumbuhan energi berkelanjutan di Indonesia,” tegas Hendra.
Secara detail, transaksi akuisisi ini adalah pengambilalihan 515.515 saham kelas A dan 34.368 saham kelas B atau sekitar 99,99% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap 1) dari UPCAPH, ACRI, Asia II, Sidrap HK dan SunEd BV, dengan harga pembelian sebesar USD101,92 juta atau setara dengan Rp1,62 triliun.
Selanjutnya sebanyak 2.499 saham yang mewakili sekitar 99,99% dari jumlah modal disetor dan modal ditempatkan PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI) dari UPCAPH dengan harga pembelian sebesar USD297,02 ribu atau setara dengan Rp4,72 miliar.
Pendanaan untuk akuisisi ini didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), salah satu bank BUMN di Indonesia dengan fokus yang kuat pada pembiayaan proyek-proyek hijau.
Sekadar informasi tambahan, saham BREN hingga pukul 10.57 WIB, sudah melonjak 11,91 persen ke level 6.575. Pada perdagangan hari ini, nilai transaksi saham emiten Prajogo Pangestu itu mencapai Rp204,12 miliar dengan volume 32,37 juta saham dan frekuensi sebanyak 9.468 kali.
(FAY)