Manajemen CSRA menjelaskan, pelaksanaan pembelian kembali saham untuk mendukung stabilitas pasar modal, meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan.
Hal ini akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
"Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," tutur manajemen.
Adapun buyback akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan. Hingga Senin (15/9/2025), saham CSRA jatuh 2,41 persen ke harga Rp810 dengan transaksi Rp2,21 miliar dan volume perdagangan 2,71 juta saham.
Dalam sepekan, saham emiten sawit ini terkoreksi 5,81 persen dan masih tumbuh 8,72 persen dalam satu bulan.
(DESI ANGRIANI)