Hingga akhir Juni 2025, DSNG mencatatkan pendapatan dari segmen ini sebesar Rp621 miliar atau tumbuh 11 persen (YoY).
Produk wood panel mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 12,4 persen (YoY) menjadi 62 ribu m3, dengan ASP yang turun tipis 1,4 persen menjadi USD358,20/m3.
Sementara itu, produk engineered flooring mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 5,2 persen YoY menjadi 325 ribu m2, dengan ASP naik 10,9 persen YoY menjadi USD33,72/m2.
Dari segmen energi terbarukan, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp66 miliar, berasal dari ekspor cangkang sawit dan wood pellet ke Jepang, serta sebagian kecil penjualan domestik.
Penurunan volume ekspor cangkang tercatat pada semester ini akibat pergeseran jadwal pengiriman ekspor ke semester kedua seiring dinamika permintaan di fasilitas pembangkit Jepang.
Secara keseluruhan, total aset DSNG naik 0,8 persen (YoY) menjadi Rp17,5 triliun dari sebelumnya Rp17,4 triliun. Di sisi lain, liabilitas menurun sekitar 7 persen (YoY) seiring pelunasan utang bank, sehingga ekuitas meningkat menjadi Rp10,6 triliun atau tumbuh 6,7 persen (YoY).
(NIA DEVIYANA)