Selama setengah abad keberadaannya, SMCB telah melihat banyak perubahan dalam operasional perusahaan dan perubahan nama.
Dalam IPO tersebut, SMCB telah berhasil melepas 178.750 saham ke publik dengan harga Rp10.000/saham. Artinya perolehan dana melalui IPO hampir Rp1,8 miliar. Ingatlah saat itu tidak ada krisis atau inflasi sehingga tentu saja nilai Rp1,8 miliar hampir setengah abad yang lalu dan saat ini jelas berbeda.
Pasca IPO tahun 1988, Kaiser Cement & Gypsum Corporation dan International Finance Corporation (IFC) menjual 49% saham perseroan kepada PT Tirtamas Majutama (Tirta Mas Group) yang dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo, putra begawan ekonomi Orde Baru Soemitro Djojohadikusumo yang nyatanya merupakan adik dari Prabowo Subianto.
Saat ini, SMCB yang termasuk dalam keluarga perusahaan pelat merah ini sebagian besar memiliki saham-saham yang diperdagangkan tidak likuid. Dengan kapitalisasi pasar Rp14,25 triliun, kepemilikan publik hanya 1,43 persen. PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) kini menguasai 83,52 persen dan Taiheiyo Cement Corporation 15,05 persen.