Lebih lanjut, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyebut, kebijakan Trump dapat membatasi pelonggaran suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).
"Tekanan likuiditas ini signifikan terhadap rencana ekspansi kami," katanya.
Indonesia biasanya menerima arus modal masuk ketika The Fed melonggarkan kebijakan moneter, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar negara berkembang.
Namun, dalam masa ketidakpastian, investor cenderung mengurangi risiko, sehingga memicu aliran modal keluar dari negara-negara seperti Indonesia.
Prospek Bank Raksasa
Meskipun dalam jangka pendek saham-saham perbankan utama masih mengalami guncangan, efek kekhawatiran investor, terutama asing, terhadap kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump nantinya, emiten tersebut dinilai masih memiliki prospek yang cerah ke depannya.
Laporan kinerja kuartal III-2024 dari sejumlah bank yang dipantau DBS Group Research menunjukkan hasil yang umumnya sesuai ekspektasi.