Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan ERAA naik menjadi Rp29,54 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp25,81 triliun. Begitupun dengan beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp1,43 triliun.
Lalu, beban umum dan administrasi perseroan juga naik menjadi Rp1,25 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1 triliun. Serta, beban lainnya tercatat sebesar Rp4,25 miliar.
Hingga akhir Juni 2024, total nilai aset ERAA tercatat sebesar Rp23,78 triliun, tumbuh 16,31 persen dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp20,44 triliun. Adapun liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp15,32 triliun dan ekuitas sebesar Rp8,45 triliun.
Pada tahun ini, ERAA memangkas anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Namun, manajemen perseroan tidak merincikan berapa besaran capex yang dianggarkan sepanjang tahun ini.