IDXChannel—Expense ratio dalam reksa dana adalah beban biaya yang digunakan oleh manajer investasi untuk mengelola produk reksa dananya. Expense ratio dapat juga disebut sebagai beban operasi reksa dana.
Expense ratio adalah salah satu komponen penting yang mesti diperhatikan investor sebelum membeli produk reksa dana. Umumnya, calon investor akan melihat berapa persentase return yang ditawarkan produk reksa dana selama setahun.
Namun di samping itu, calon investor juga sangat dianjurkan untuk melihat berapa persen expense ratio yang dibutuhkan perusahaan reksa dana untuk mengelola seluruh dana kelolaan yang dipegangnya. Perlu diingat, expense ratio dinyatakan dalam persentase.
Dengan kata lain, expense ratio juga menunjukkan seberapa unggul dan efisien kinerja manajer investasi dalam mengelola dana investor yang dipercayakan padanya. Jika nilainya tidak terlalu tinggi, boleh diartikan bahwa manajer investasi bekerja cukup optimal.
Sebaliknya, jika persentase expense ratio-nya tinggi, maka bisa dibilang dana kelolaan yang dikelola manajer investasi tidak terlalu besar, sebab beban manajer investasi untuk menarik keuntungan menjadi lebih tinggi.
Jika Anda melihat produk-produk reksa dana yang tersedia, Anda akan mendapati expense ratio yang tinggi pada reksa dana dengan dana kelolaan yang terbilang kecil. Contohnya, reksa dana Cipta Saham Unggulan yang dana kelolaannya Rp68 miliar, expense ratio-nya mencapai 3,50%.
Rasio ini juga secara tak langsung menunjukkan gambaran operasional dan gaji yang diperoleh manajer investasi dan bank kustodian. Dilansir dari Cermati.com (9/8), pembebanan biaya operasi ini juga digunakan untuk memenuhi pajak terkait pengelolaan reksa dana.
Expense ratio dihitung dengan rumus sebagai berikut: ‘Beban biaya : Rerata Nilai Aktiva Bersih’.
Nilai beban biaya expense ratio merupakan keseluruhan dana yang digunakan untuk operasional, jasa investasi dan audit, tarif kustodian, beban transaksi, urusan administrasi, pelunasan pajak, dan lain-lain.
Kemudian setelah nilai beban biaya ditermukan, maka selanjutnya harus dihitung rerata NAB yang diperoleh dengan cara menghitung total nilai pasar semua aset dalam produk reksa dana.
Seperti yang diketahui, produk reksa dana berisikan aset-aset yang dikelola manajer investasi. Aset-aset ini beragam, mulai dari surat berharga dan saham. Perlu diingat, transaksi pembelian surat berharga dan saham membutuhkan biaya. Inilah yang masuk dalam perhitungan expense ratio reksa dana.
Demikianlah informasi tentang expense ratio reksa dana yang patut diketahui calon investor. (NKK)