Eka menjelaskan, salah satu alokasi pengadaan kapal penunjang industri offshore digunakan untuk menunjang ekspansi bisnis di Malaysia yang sudah dilakukan tahun ini dengan mengakusisi Kazo Marine Sdn Bhd dari Malaysia.
Selain Malaysia, ELPI juga berpotensi masuk pasar di Brunei Darussalam untuk kegiatan eksplorasi dan driling.
"Secara total penambahan kapal, baik pembangunan kapal ataupun beli kami targetkan tahun ini ada enam kapal yang beroperasi di Malaysia. Kemudian pada 2024 akan ada 10 kapal yang akan beroperasi di luar Indonesia," tutur Eka.
Di lain pihak, ELPI diketahui juga baru saja merampungkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan salah satu keputusan yang diambil adalah terkait penggunaan laba bersih yang telah diraup sepanjang 2022 lalu.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham ELPI sepakat membagikan dividen tunai sebesar Rp30,9 miliar, yang diambilkan sebesar 30 persen dari realisasi laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 103,7 miliar.