Selain ARTO, terdapat juga emiten pengelola Hypermart PT Matahari Putra Prima TBK (MPPA) setelah masuknya Gojek dan Temasek. Hal ini membuat harga sahamnya melesat hingga 876% sejak awal tahun.
Di antara banyaknya nilai saham yang meroket karena value investing, hal yang berbeda terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda. Kondisi yang membuat konsumen mengurangi transaksi kontak langsung mempengaruhi saham teknologi menjadi hype dan melesat kencang. Hal ini tidak klop dengan konsep value investing dengan mencari harga saham yang murah.
Meski demikian, bukan berarti dan bukan tidak mungkin value investing kembali diminati seperti masa saat sebelum pandemi Covid-19. (TYO)
(Ditulis oleh: Firda)