Bisnis baru tersebut meliputi berbagai bidang, antara lain manufaktur baja, penyedia infrastruktur pertambangan, penyewaan alat berat dan mesin, dan pertambangan. Namun, rencana ini masih dalam tahap pembahasan bersama dengan pemegang saham pengendali.
"Memang pada waktu lalu sempat ada pengumuman bahwa FORU akan melakukan penjajakan bisnis baru. Rencana ini masih mempelajari dengan pemegang saham pengendali," tutur dia.
Dalam menjawab pertanyaan Bursa pada 11 Maret 2025, manajemen FORU juga menyatakan, perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.
Adapun rumor backdoor listing sempat membuat saham FORU melejit 24,86 persen ke harga Rp1.080 pada Kamis (20/3/2025).
Namun, saham tersebut kembali mengalami tekanan hingga jatuh 22,69 persen ke harga Rp835 pada Jumat (21/3/2025) pukul 15.36 WIB.