"Kami yakin eksplorasi ini akan menghasilkan karya yang tidak hanya estetik dan kokoh, melainkan mampu menghemat waktu pembangunan, tenaga kerja, serta efisiensi penggunaan material," ujar Christian.
Christian menjelaskan, kolaborasi ini ke depan akan membuka babak baru dalam pengembangan metode konstruksi berkelanjutan sekaligus memperluas eksplorasi bentuk dan desain bangunan di masa depan.
Sementara, Direktur Utama Modula3D, Adi Bagus Tirto, menambahkan bahwa teknologi konstruksi bangunan dengan metode cetak atau printer tiga dimensi ini mampu mencetak rumah sederhana dalam waktu enam hari.
Pembuatan dinding bangunan dengan menggunakan printer ini juga mampu mengurangi lebih dari 70 persen dari durasi waktu yang dibutuhkan dalam konstruksi dinding rumah secara konvensional.
"Konstruksi cetak tiga dimensi ini merupakan teknologi disruptif di bidang konstruksi bangunan," ujar Adi.