IDXChannel - Harga saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) melonjak drastis setelah resmi memiliki nama baru menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (10/2/2022), IATA melejit 29 poin atau 18,47% di Rp186 per saham. Sebanyak 1,45 miliar lembar saham IATA ditransaksikan senilai Rp259,06 miliar.
Apabila melihat kinerja lima hari terakhir sejak ditutup koreksi pada 3 Februari 2022 di harga Rp72 hingga sesi pertama siang ini di Rp186, IATA telah melonjak 158,33% hanya dalam waktu lima hari.
Penguatan ini tampaknya dilirik oleh bursa, yang hari ini memasukkan IATA dalam radar pantauan karena dinilai ada aktivitas perdagangan yang tidak wajar / unusual market activity (UMA).
Seperti diketahui, perseroan baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham atas sejumlah hal.
Pertama, perseroan mengubah Anggaran Dasar Perseroan yang secara rinci mengubah nama perseroan menjadi PT MNC Energy Investments Tbk (IATA).
Perseroan juga mengubah kegiatan utama perseroan dari jasa pengangkutan udara niaga menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batu bara. Perubahan ini dilakukan untuk memitigasi kerugian akibat pandemi Covid-19.
Perubahan ini terjadi menyusul langkah perseroan mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), sebuah perusahaan tambang batu bara di Musi Banyuasin yang dimiliki oleh PT MNC Investama Tbk (BHIT).
Adapun perseroan mengalihkan asetnya kepada PT Indonesia Air Transport (IAT) yang merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,99% saham.
Berdasarkan kinerja keuangan, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD7,2 juta di bulan September 2021. Angka tersebut naik 15% dibanding USD6,3 juta pada bulan September 2020.
Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar USD 4,7 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021, naik 118% dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumya sebesar USD 2,1 juta.
Perseroan meyakini dengan ekspansi di bidang usaha yang baru terutama dari sektor pertambangan batu bara, dapat memperbaiki nilai perusahaan.
"Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan," seperti dikutip melalui laporan resmi, Kamis (10/2/2022).
(SANDY)
Advertisement
Ganti Nama Jadi MNC Energy, Saham IATA Melonjak 158 Persen dalam Lima Hari
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (10/2/2022), IATA melejit 29 poin atau 18,47% di Rp186 per saham.

Ganti Nama Jadi MNC Energy, Saham IATA Melonjak 158 Persen dalam Lima Hari (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement