IDXChannel – Dalam beberapa pekan terakhir, China dihebohkan dengan banyaknya aksi demonstrasi akibat kebijakan pembatasan Covid-19.
Hal ini ternyata telah memberikan sentimen negatif pada perekonomian China. Hal ini terlihat dari pasar saham China yang tergelincir dan yuan melemah. Hal ini pun ternyata telah membuat investor gelisah.
Dilansir melalui Bloomberg, indeks Hang Seng China Enterprises merosot lebih dari 4 persen pada awal Senin, memangkas kenaikan bulan ini menjadi kurang dari 16 persen. Yuan darat anjlok 1 persen, terbesar sejak Mei, menjadi 7,2399 per dolar karena selera risiko memudar.
Protes menyebar selama akhir pekan ketika warga di kota-kota besar termasuk Beijing dan Shanghai turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka pada pengendalian Covid negara itu.
Aksi unjuk rasa ini pun mendorong investor untuk memikirkan kembali rencana di negara tersebut.
"Kami mungkin melihat beberapa derisking di sekitar pasar China," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group Ltd.
Saham-saham tersapu dalam aksi jual luas pada hari Senin, dengan Indeks Hang Seng Hong Kong turun sebanyak 4,2 pesen dan indeks terpisah dari saham teknologi China turun lebih dari 5 persen. Di daratan, Indeks CSI 300 turun sebanyak 2,8 persen, sementara imbal hasil pada catatan acuan naik satu basis poin menjadi 2,83 persen.
Investor asing adalah penjual bersih 3,8 miliar yuan (USD525 juta) saham darat sejauh ini di sesi Senin melalui hubungan perdagangan dengan Hong Kong.
Semakin banyak pemain Wall Street yang optimistis terhadap China menyusul langkah kebijakan Beijing untuk menopang ekonomi. Kemunduran hari Senin datang bahkan ketika People's Bank of China meningkatkan dukungan untuk ekonomi, menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk kedua kalinya tahun ini pada akhir hari Jumat.
(DKH)