IDXChannel – Imbas adanya lonjakan COVID-19 di China, pendapatan industri menuju masa pemulihan ekonomi tersendat sampai anjlok 3 persen. Mengutip Reuters, penurunan ini tak hanya terjadi karena peningkatan kasus COVID-19 namun juga di China saat ini sedang terjadi krisis properti yang semakin dalam membebani aktivitas dan permintaan pabrik.
Dari data National Bureau of Statistics (NBS) dalam 10 bulan pertama tahun 2022 keuntungan industri menurun 3,0%, setelah penurunan 2,3% pada Januari-September.
Dengan adanya lonjakan kasus baru, banyak kota yang memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat. Hal tersebut berimbas pada turunnya konsumsi sehingga membuat China kesulitan dengan pemulihan ekonomi.
Alisis dari Nomura memperkirakan PDB kuartal keempat menyusut 0,3% dari tiga bulan sebelumnya, dan memangkas perkiraan kuartal keempat mereka secara tahunanjadi 2,4% dari 2,8%.
Demikian juga menurut analisis Oxford Economics juga memangkas perkiraan PDB 2022 dan 2023 akan terjadi tindakan penutupan atau lockdown.