Adapun kenaikan harga batu bara global dan proyeksi atau outlook industri batu bara yang masih cenderung positif dalam jangka pendek dan menengah, menjadi alasan utama penguatan harga saham BYAN dalam beberapa waktu terakhir.
Selain itu, antusiasme investor juga dipicu oleh aksi borong saham oleh pemilik BYAN yakni Low Tuck Kwong, yang aktif mengakumulasi saham BYAN secara rutin sejak tahun lalu.
Hingga akhir kuartal III 2022, BYAN membukukan pendapatan sebesar USD3,34 miliar atau naik 91,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,74 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan juga tumbuh menjadi USD1,62 miliar dari sebelumnya sebesar USD650,32 juta.
(DES)