"Penerbangan yang berjadwal mencapai sekitar 73 persen, dimana, peningkatan yang tertinggi itu terjadi di Desember 2020 dari bulan-bulan sebelumnya. Dari April-Desember cukup berat bagi kita, namun SLF (Seat Load Factor) yang terakhir bila dibandingkan kuartal III dan kuartal IV mengalami peningkatan cukup baik," katanya.
Sepanjang pandemi Covid-19, manajemen memperoleh opportunity atau peluang untuk meningkatkan pendapatan kargo dan dokumen pernerbangan berjadwal.
Prasetio menyebut, bila dibandingkan dengan SLF atau tingkat keterisian penumpang pada 2019, emiten mencatatkan peningkatan dari 40,9 persen menjadi 51,7 persen. (NDA)