Pada November 2021, Kementerian BUMN mencatat jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia hanya sekitar 50-60 saja. Sementara armada yang di parkir mencapai 125 pesawat, terdiri 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Jumlah armada emiten dengan kode saham GIAA ini dikonfirmasi langsung Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Lelaki yang akrab disapa Tiko ini menyebut rute perbangan Garuda berkurang drastis.
Lantaran, penerbangan tidak difokuskan pada rute yang tidak menguntungkan secara bisnis dan menguatkan rute-rute super premium. Dalam catatannya, rute penerbangan emiten diperkirakan turun dari 237 rute menjadi 140 rute saja.
Pemangkasan itu sejalan dengan pengembalian sejumlah armada kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
"Ini jadi tantangan karena mungkin nanti airport yang akan mengalami kelangkaan jumlah flight karena memang rutenya kurangi dan fokus kepada rute-rute yang menghasilkan positif margin," katanya. (FRI)