Selain di Sarawak, opportunity untuk beberapa tender baik short contract dan long contract telah dijajaki dan diikuti, di mana perusahaan optimistis tahun ini merupakan waktu yang tepat bagi ELPI untuk melakukan penetrasi pasar Malaysia lebih masif.
Alokasi Capex estimasi sebesar Rp1 triliun nantinya akan digunakan untuk menambah tujuh armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore baik yang beroperasi di domestik maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional, khususnya di Asia Tenggara melalui entitas anak yaitu Kazo Marine (M) Sdn Bhd dan /atau NKA Energy Sdn Bhd.
Sedangkan detail pengadaan tujuh unit offshore vessels terdiri dari dua unit kapal jenis Anchor Handling Tug and Supply (AHTS), dua unit kapal jenis Landing Craft Transport (LCT), dan tiga unit kapal jenis Fast Crew.
"Selain pengadaan kapal di atas, ELPI juga berencana melakukan pengadaan kapal melalui anak usaha, yaitu PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA), dan juga akan menambah lagi satu unit Kapal Bulk Carrier, yaitu Mother Vessel Supramax guna mendorong pelaksanaan pemuatan cargo/komoditi kering yang dilakukan secara ship to ship.
Dan ini menjadi kapal kedua SLSA yang merupakan salah satu strategy bisnis untuk memperkuat posisi ELPI bukan hanya dibidang offshore tetapi juga di bulk & transhipment dari hulu ke hilir dan koneksitas dengan ENA.