TOTL
Kemudian, saham TOTL diperdagangkan di zona merah, melemah 0,82 persen ke Rp605 per saham.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp639,11 juta dan volume perdagangan 1,05 juta saham.
Saham TOTL turun 5,47 persen dalam sepekan dan merosot 9,02 persen dalam sebulan. Namun, sejak awal tahun (YtD), emiten konstruksi swasta ini menguat tajam 60,90 persen.
Menurut pengumuman perseroan di Harian Kontan, Rabu (17/7/2024) lalu, perusahaan jasa konstruksi asal Jepang Shimizu Corporation berencana melakukan penawaran tender sukarela atas 678,59 juta atau setara dengan 19,90 persen saham TOTL dengan harga penawaran Rp580 per saham.
Dengan demikian, nilai total tender offer ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp393,58 miliar.
Periode pelaksanaan tender sukarela berlangsung selama 26 Agustus 2024 hingga 24 September 2024.
Shimizu, yang bergerak di bidang jasa konstruksi, arsitektur hingga jasa properti, sendiri telah beroperasi di Indonesia.
Dalam aksi korporasi ini, Shimizu bermaksud melakukan tender offer sukarela untuk berinvestasi di TOTL demi memperkuat posisi sebagai perusahaan dalam bidang jasa konstruksi bersama Total Bangun Persada.
IBST
Selanjutnya, saham IBST stagnan di harga Rp5.100 per saham, dengan belum mencatatkan transaksi hari ini.
Saham IBST terbilang sangat tidak likuid dan jarang bergerak.
Saham ini stagnan dalam sepekan, sedangkan dalam sebulan, saham ini turun 5,56 persen.
Diberitakan sebelumnya, entitas Djarum Group PT Iforte Solusi Infotek mengumumkan penawaran tender offer kepada pemegang saham publik IBST setelah mengakuisisinya pada awal Juli lalu.
Dalam prospektus Jumat (23/8), Iforte—selaku pengendali baru IBST—membuka tender offer kepada 133.611.504 saham yang dimiliki investor publik. Angka ini setara 9,89 persen dari modal ditempatkan dan disetor IBST.
Harga tender offer dipatok senilai Rp4.067 per saham IBST, atau total mencapai Rp543,39 miliar.
Manajemen mengungkapkan, tender offer ini dikecualikan bagi PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Bakti Taruna Sejati, PT Inovasi Mas Mobilitas dan PT DSST Mas Gemilang yang telah melakukan transaksi pengambilalihan dengan Iforte.
“Penawaran Tender Wajib ini dilakukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada Pemegang Saham Yang Berhak untuk menjual sahamnya kepada Pengendali Baru pada Harga Penawaran Tender Wajib," kata manajemen, Jumat (23/8) lalu.
Periode tender offer dimulai sejak 24 Agustus 2024 hingga 22 September 2024.
Jual beli saham sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib akan dilakukan melalui mekanisme Crossing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, pembayaran akan dilakukan sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Sejak IBST diakuisisi pada 1 Juli lalu, Iforte berniat menjalankan kegiatan operasional sesuai yang ada saat ini dan melakukan efisiensi dan ekspansi bisnis untuk meningkatkan kinerja IBST. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.