Dalam kesempatan itu, Powell juga meyakini bahwa inflasi bersifat temporer dan akan menurun. “Tetapi data yang masuk sangat konsisten dengan pandangan bahwa ini adalah faktor-faktor yang akan berkurang seiring waktu, dan inflasi kemudian akan bergerak turun menuju tujuan kami dan kami akan memantaunya dengan hati-hati,”ujarnya.
Inflasi harga utama naik 5% (yoy) di Mei 2021. angka tersebut merupakan tertinggi dalam hampir 13 tahun di tengah lonjakan harga mobil bekas dan sejumlah barang lain yang telah melihat lonjakan permintaan karena lockdown telah dilonggarkan.
Komite Partai Republik berulang kali menekan Powell dengan membandingkan kondisi ekonomi yang mengalami hiperinflasi tahun 1970-an dan awal 1980-an. Saat itu, terjadi hiperinflasi di atas 10%.
Powell mengatakan skenario seperti itu “sangat, sangat tidak mungkin.” “Apa yang kami lihat sekarang, kami percaya, adalah inflasi dalam kategori barang dan jasa tertentu yang secara langsung dipengaruhi oleh peristiwa sejarah unik yang belum pernah dialami oleh kita sebelumnya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa situasi saat ini disebabkan oleh "permintaan yang sangat kuat untuk tenaga kerja, barang dan jasa" ditambah dengan "sisi pasokan yang sedikit terhambat." Powell berjanji bahwa The Fed akan waspada dalam perannya. (TIA)