sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gunung Raja Paksi (GGRP) Bakal Rights Issue 12 Miliar Saham

Market news editor Fiki Ariyanti
13/02/2025 15:27 WIB
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana menggelar rights issue dengan menerbitkan 12 miliar saham baru.
Gunung Raja Paksi (GGRP) Bakal Rights Issue 12 Miliar Saham (foto mnc media)
Gunung Raja Paksi (GGRP) Bakal Rights Issue 12 Miliar Saham (foto mnc media)

IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana menggelar rights issue atau Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Dalam aksi korporasi ini, emiten baja itu akan menerbitkan maksimal 12 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp140 per saham, mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (13/2/2025).

Bersamaan dengan PMHMETD ini, GGRP juga berencana untuk meningkatkan modal dasar dari yang sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun, yang terbagi atas 12,16 miliar saham menjadi sebesar Rp6,77 triliun yang terbagi atas 48,4 miliar saham.

Manajemen GGRP menyebut, akan menggunakan dana yang diperoleh dari PMHMETD, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk pengembangan bisnis baja perseroan yang menghasilkan produk baja rendah karbon (low carbon steel products).

Termasuk pembelian atas mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi terbaru, sehingga dapat menghasilkan produk baja rendah karbon.

Pengembangan bisnis perseroan untuk menghasilkan produk baja rendah karbon ini diharapkan akan meningkatkan nilai perseroan dan memberikan pendapatan yang baik bagi perseroan dan seluruh stakeholder. 

"Dengan melalui PMHMETD, dana yang diperoleh diharapkan akan memperkuat pula struktur permodalan perseroan dalam rangka meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis perseroan," ujar manajemen.

Apabila pemegang saham tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya, maka kepemilikan pemegang saham perseroan tersebut akan mengalami penurunan (dilusi) maksimal 49,77 persen.

Untuk mengeksekusi rencana rights issue ini, GGRP akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Maret 2025 guna meminta persetujuan pemegang saham. 

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement