Strategi ini, menurut Nicodemus, akan mendorong pertumbuhan industri baja dan konstruksi nasional. Selain itu, standarisasi dan sertifikasi baja konstruksi harus terus didorong, salah satunya melalui Standar Nasional Indonesia.
"Hal ini sangat krusial, mengingat pentingnya material baja dalam penerapannya di berbagai sektor," ujar Nicodemus.
Pasar data center global diperkirakan akan tumbuh sebesar USD39,7 miliar hingga 2032, dengan peningkatan tahunan sebesar 4,8 persen. Dengan posisinya yang strategis serta memiliki potensi sebagai pusat komunikasi global, menurut Nicodemus, Indonesia memiliki potensi ekonomi sebesar USD3,37 miliar di sektor ini.
Proyek pusat data Microsoft Indonesia memanfaatkan High Strength Steel dari GRP untuk memenuhi kebutuhan material berkualitas tinggi yang mendukung standar infrastruktur berkelanjutan.
"Dengan berkembangnya industri teknologi dan digital, kebutuhan akan struktur yang kuat dan berkelanjutan menjadi sangat penting," ujar Presiden Direktur GGRP, Fedaus.