sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara Turun Dalam, Laba BUMI Anjlok 76 Persen

Market news editor Rahmat Fiansyah
02/08/2025 16:50 WIB
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan kinerja imbas menurunnya harga batu bara.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan kinerja imbas menurunnya harga batu bara. (Foto: Dok. Bumi Resources)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan kinerja imbas menurunnya harga batu bara. (Foto: Dok. Bumi Resources)

IDXChannel - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat penurunan kinerja imbas menurunnya harga batu bara. Pendapatan emiten milik Bakrie-Salim tersebut anjlok 20 persen sehingga berimbas pada penurunan laba hingga 76 persen.

Sepanjang Januari-Juni 2025, pendapatan BUMI turun 20,4 persen menjadi USD2,3 miliar, seiring harga jual batu bara termal (ASP) yang melemah 19 persen. Selain itu, penjualan batu bara juga turun 5 persen menjadi 34,8 juta ton.

"ASP turun 19 persen berakibat pada pendapatan BUMI yang menurun sebesar 20,4 persen. Margin operasional dapat dipertahankan di 5 persen," ujar manajemen BUMI, Sabtu (2/8/2025).

Secara operasional, perseroan memproduksi 35,9 juta ton batu bara di semester I-2025. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 37,7 juta ton. Ini terjadi pada tambang anak usaha BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Pengupasan tanah (overburden removal) tercatat 290,5 juta bank cubic meter (bcm), turun 14 persen secara tahunan. Sejalan
penurunan itu, biaya pengupasan tanah (stripping ratio) juga turun menjadi 8,1 dari sebelumnya 8,9.

Tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) masih menjadi andalan BUMI dengan produksi batu bara mencapai 25,3 juta ton dengan overburden 218,7 juta bcm (-18 persen) dan stripping ratio 8,6 (-8 persen). Harga batu bara FOB tercatat USD64,9 per ton, turun 20 persen.

Kemudian, tambang PT Arutmin Indonesia yang memproduksi batu bara dengan kualitas lebih rendah memiliki harga batu bara FOB USD52,4 per ton, turun lebih rendah 9 persen. Tambang ini memproduksi 10,6 juta ton batu bara dengan overburden 71,9 juta bcm (+2 persen) dan stripping ratio 6,8 (-10 persen). 

Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba kotor turun 14 persen menjadi USD222,7 juta. Namun, BUMI mencatat adanya kerugian lain-lain hingga USD12,8 juta. Dalam CALK 33, kerugian ini berasal dari penghapusan aset bersih dan penurunan nilai aset bersih.

Kerugian lain-lain ini menekan kinerja bottom line BUMI. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersisa USD20,4 juta atau setara Rp334 miliar. Angka ini turun 76 persen dibandingkan semester I-2024 yang mencapai USD84,9 juta.

Saat ini, BUMI mencatat stok batu bara sebesar 2,7 juta ton. Perseroan optimistis dapat menjual 76-78 juta ton batu bara sepanjang 2025 dengan harga rata-rata jual batu bara diperkirakan antara USD60-USD62 per ton.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement