sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Bergerak Tak Wajar, Saham Jakarta Setiabudi (JSPT) Dipantau Bursa

Market news editor Fiki Ariyanti
23/09/2024 09:40 WIB
BEI tengah memantau saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) karena terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Harga Bergerak Tak Wajar, Saham Jakarta Setiabudi (JSPT) Dipantau Bursa (foto mnc media)
Harga Bergerak Tak Wajar, Saham Jakarta Setiabudi (JSPT) Dipantau Bursa (foto mnc media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) karena terjadi peningkatan harga saham secara tak wajar atau di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham JSPT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis pengumuman BEI, Jakarta, Senin (23/9).

Dari data RTI Business, saham JSPT dua hari beruntun mengalami lonjakan harga. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham JSPT ditutup terdongkrak 24,68 persen ke Rp2.880. Pun dengan perdagangan sebelumnya, berakhir di Rp2.310 atau melonjak 24,53 persen. 

Dalam sepekan, saham emiten properti itu sudah melesat 53,19 persen dan naik 45,45 persen dalam kurun waktu sebulan. 

Bursa memastikan, pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai JSPT adalah informasi tanggal 9 September 2024 yang dipublikasikan melalui website BEI perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Bursa mengimbau para investor untuk memerhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa; mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya; dan mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

"Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," kata Bursa. 

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement