IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pada Jumat (31/10/2025), mencatatkan penurunan sepanjang pekan, tertekan oleh pelemahan harga minyak sawit di pasar Dalian.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1,29 persen menjadi MYR4.205 per ton. Sepanjang pekan, harga minyak sawit merosot 4,89 persen.
Sementara, selama Oktober, kontrak ini sudah merosot 4,15 persen. Dengan ini, harga CPO telah turun dua bulan berturut-turut.
“Pergerakan harga pada Jumat mengikuti pelemahan minyak sawit di Dalian,” ujar seorang trader berbasis di Kuala Lumpur, dikutip Reuters.
Kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian turun 0,32 persen, sementara kontrak minyak sawitnya melemah 0,95 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai justru naik tipis 0,22 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaingnya karena bersaing dalam pasar minyak nabati global.
Melansir dari Reuters, pemerintah Indonesia menetapkan harga acuan CPO untuk November sebesar USD963,75 per ton, naik tipis dari USD 63,61 per ton pada Oktober.
Futures kedelai AS mencapai level tertinggi dalam 15 bulan pada Kamis, setelah pejabat AS menyebut China—sebagai importir utama—sepakat membeli puluhan juta ton hasil pertanian Amerika dalam beberapa tahun mendatang sebagai bagian dari gencatan dagang.
Sentimen pasar juga tertekan oleh tanda-tanda pelemahan ekspor pada Oktober serta ekspektasi permintaan yang menurun menjelang musim dingin, ketika konsumsi di negara-negara pengimpor utama biasanya melambat.
Menambah tekanan, data PMI resmi China menunjukkan kehilangan momentum ekonomi pada Oktober.
Di saat yang sama, gencatan dagang sementara antara AS dan China gagal mengangkat kepercayaan pasar karena dianggap hanya sebagai jeda taktis, bukan terobosan yang nyata. (Aldo Fernando)