Namun, ekspektasi tambahan pasokan dari rencana peningkatan produksi OPEC+ bulan depan menahan kenaikan lebih lanjut.
Penguatan harga minyak mentah membuat minyak sawit lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Di sisi lain, ringgit, mata uang perdagangan utama minyak sawit, menguat 0,05 persen terhadap dolar AS, sehingga komoditas ini menjadi sedikit lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.
Dari sisi ekspor, Indonesia mengirimkan 16,20 juta ton metrik minyak sawit mentah dan olahan sepanjang Januari hingga Agustus, naik 13,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menambahkan bahwa kedelai akan menjadi salah satu topik utama pembahasan ketika ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam empat pekan mendatang. (Aldo Fernando)