Harga minyak sawit biasanya mengikuti pergerakan minyak nabati lainnya karena bersaing dalam pangsa pasar global.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-25 Oktober tercatat turun antara 0,3 persen hingga 0,4 persen dibanding bulan sebelumnya, menurut data AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services.
Sementara itu, ringgit, yang menjadi mata uang perdagangan minyak sawit, menguat 0,17 persen terhadap dolar AS. Penguatan ringgit membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing. (Aldo Fernando)