Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik pada masa ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah. Sejauh tahun ini, harga emas telah naik 51 persen.
Reli tersebut ditopang kombinasi berbagai faktor, mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkepanjangan, pembelian emas oleh bank sentral, arus masuk ke ETF emas, hingga pelemahan dolar AS.
Penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari ketujuh pada Selasa. Situasi ini menunda publikasi sejumlah indikator ekonomi utama, sehingga investor harus mengandalkan data sekunder non-pemerintah untuk memperkirakan waktu dan besaran pemangkasan suku bunga The Fed.
Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan tambahan 25 basis poin lagi pada Desember.
Sementara itu, gejolak politik di Prancis dan Jepang mengguncang pasar mata uang dan obligasi untuk hari kedua.