IDXChannel - Harga emas dunia turun pada Rabu (13/11/2024), turun selama empat hari berturut-turut seiring menguatnya dolar setelah laporan menunjukkan inflasi Amerika Serikat (AS) naik sesuai ekspektasi bulan lalu.
Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,98 persen ke USD2.572,83 per troy ons.
Menurut Marketwatch, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Oktober naik dengan laju tahunan sebesar 2,6 persen, naik dari 2,4 persen pada bulan sebelumnya, tetapi sesuai dengan perkiraan konsensus.
Inflasi inti, yang tidak memperhitungkan biaya pangan dan energi yang fluktuatif, tercatat naik 3,3 persen, tetap stabil dari September dan juga sesuai dengan ekspektasi.
Data ini diperkirakan tidak akan mengubah ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan pada Desember.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, kemungkinan penurunan suku bunga ini mencapai 79 persen dan dijadwalkan pada 18 Desember.
Harga emas telah melemah 4,4 persen sejak penurunan dimulai Jumat lalu.
Kepala Analis StoneX Rhona O'Connell dalam catatannya mengatakan, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (13/11), “Kami mencatat pekan lalu bahwa kemenangan pemilu yang jelas kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan, tetapi kami memperkirakan penurunan ini akan dibeli kembali.”
Dia menambahkan, “Hal ini memang terjadi, tetapi penurunan belum sepenuhnya pulih, dan penurunan lebih lanjut tidak bisa dikesampingkan.”
Analis teknikal senior dari IG, Axel Rudolph, menyebutkan bahwa pembelian bank sentral yang signifikan, terutama dari Rusia, China, dan India, telah memberikan tekanan naik pada harga emas.
Selain itu, keterbatasan pasokan akibat stagnasi produksi emas juga memperkuat harga.
Rudolph mengindikasikan bahwa dukungan teknikal dan permintaan yang berkelanjutan mungkin membuat emas tetap menarik bagi investor jangka panjang.
Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,49 poin menjadi 106,51, level tertinggi sejak Juli.
Imbal hasil Treasury bervariasi, dengan obligasi AS bertenor dua tahun terakhir tercatat menawarkan 4,292 persen, turun 7,1 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun menguat 1,9 poin menjadi 4,459 persen. (Aldo Fernando)