sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen, AS dan Uni Eropa Dekati Kesepakatan Tarif

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
24/07/2025 07:03 WIB
Harga emas melemah pada Rabu (23/7) setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa semakin dekat untuk menyepakati tarif sebesar 15 persen.
Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen, AS dan Uni Eropa Dekati Kesepakatan Tarif. (Foto: Unsplash)
Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen, AS dan Uni Eropa Dekati Kesepakatan Tarif. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Harga emas melemah pada Rabu (23/7/2025) setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa semakin dekat untuk menyepakati tarif sebesar 15 persen.

Kesepakatan ini menekan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.

Harga emas (XAU/USD) turun 1,29 persen ke posisi USD3.387,45 per troy ons setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 16 Juni di awal sesi.

“Sekarang kita melihat kesepakatan dagang dengan Jepang, dan pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan dengan Uni Eropa. Ini berarti tidak akan ada tarif balasan besar dari Uni Eropa, yang mendukung selera risiko. Pasar saham pun berkinerja cukup baik,” ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, dikutip Reuters.

Sementara, analis Pepperstone, Quasar Elizundia, menilai, dikutip Dow Jones Newswires, “Kesepakatan tersebut dipandang sebagai langkah positif menuju meredanya ketegangan dagang di Asia dan turut mendorong pelonggaran moderat terhadap posisi lindung nilai.”

Dua diplomat menyebutkan, Uni Eropa dan Amerika Serikat tengah bergerak menuju kesepakatan dagang yang akan memberlakukan tarif luas sebesar 15 persen terhadap barang-barang UE yang masuk ke AS.

Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump juga mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang untuk menurunkan tarif impor mobil, memberikan sinyal positif dalam negosiasi tarif di berbagai lini.

Harga emas biasanya menguat di tengah ketidakpastian dan dalam lingkungan suku bunga rendah karena biaya peluang untuk menyimpan aset tanpa imbal hasil menjadi lebih rendah.

Saat ini pasar tidak memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada Juli. Namun, mayoritas ekonom yang disurvei Reuters menilai independensi The Fed tengah terancam akibat meningkatnya tekanan politik. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement