IDXChannel - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa, karena naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar. Daya tarik emas sebagai safe-haven pun menurun.
Sementara itu, investor menanti data penggajian (payrolls) non-pertanian AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun USD6,7 atau 0,38% menjadi USD1.760,90 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (4/10/2021), emas berjangka terangkat USD9,2 atau 0,52% menjadi USD1.776,60.
"Pergerakan naik dalam dolar dan imbal hasil obligasi, setelah kemunduran yang terlihat selama beberapa hari terakhir dan rebound di pasar ekuitas, mendorong emas turun," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, dikutip dari Antara, Rabu (6/10/2021).
Dolar AS menguat di dekat level tertinggi satu tahun minggu lalu terhadap rival utamanya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan, yang pekan lalu naik ke level tertinggi sejak Juni di 1,5670% terakhir naik di 1,5223%.
Data penggajian non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (8/10/2021), diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, yang dapat mendorong Federal Reserve (Fed) AS untuk mulai mengurangi stimulus moneternya sebelum akhir tahun. (TIA)