“Kami berharap untuk dapat memproses bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari tambang bawah tanah kami di Palu di akhir 2027,” ujar dia.
Lebih lanjut, Bumi Resources akan mempublikasikan laporan mengenai data cadangan mineral dengan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee) pada awal 2025. Laporan tersebut juga memuat informasi terkait cadangan mineral dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari prospek tambang bawah tanah di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu).
Saham BRMS dibuka stagnan ke harga Rp414 pada Senin (2/12/2024). Volume perdagangan sahamnya mencapai 468,8 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp197,2 miliar.
(DESI ANGRIANI)