Data pekerjaan AS yang kuat memperumit kebijakan suku bunga The Fed, sementara ketegangan geopolitik tetap mendukung harga emas saat terjadi penurunan.
Laporan inflasi dan sentimen konsumen AS minggu ini akan menjadi indikator penting untuk arah pergerakan emas.
Meski ada potensi koreksi, kata Fawad, emas masih berada dalam tren naik jangka panjang. Level teknikal kunci seperti USD2.600 dan USD2.500 dapat menjadi area support jika terjadi penurunan lebih lanjut.
Razaqzada memperingatkan, indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) menunjukkan kondisi overbought yang bisa memicu tekanan jual. Namun, target jangka panjangnya tetap pada USD3.000 setelah potensi koreksi kecil.
Dolar sedikit melemah, dengan indeks ICE stagnan di 102,54.
Imbal hasil Treasury turun, dengan obligasi AS bertenor dua tahun terakhir tercatat membayar 3,973 persen, turun 3,1 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 0,1 poin menjadi 4,032 persen. (Aldo Fernando)