"Ini akan memicu inflasi, dan yang lebih penting, menambah beban utang yang harus dibiayai lewat lebih banyak pinjaman, dan semua ini bersifat positif bagi pasar emas," imbuh Meir.
Emas yang dianggap sebagai penyimpan nilai, cenderung menguat di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan, negara-negara lain bisa dikenai tarif yang jauh lebih tinggi meski tengah melakukan negosiasi dengan itikad baik. Hal ini menjelang 9 Juli, ketika tarif sementara 10 persen akan kembali ke tarif penuh versi Trump yang berkisar antara 11 persen hingga 50 persen.
Investor kini menanti data ketenagakerjaan ADP AS pada Rabu dan laporan payroll pada Kamis untuk menakar arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, jika tarif tidak dihitung, inflasi masih berkembang sesuai harapan.