“Pelaku pasar cenderung mengabaikan kabar ini karena dianggap sudah basi, mengingat risalah keluar sebelum laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan,” ujar analis independen logam Tai Wong, dikutip Reuters.
Kini perhatian beralih pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium ekonomi tahunan Jackson Hole pada Jumat.
“Jika Powell bernada dovish, itu akan menjadi sentimen positif bagi emas, karena emas tidak memberikan imbal hasil. Harga emas perlu menembus USD3.350 per troy ons dan pada akhirnya menguji ulang level USD3.400 per troy ons,” kata ahli strategi pasar di RJO Futures, Bob Haberkorn.
Berdasarkan CME FedWatch, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang 83 persen bahwa The Fed memangkas suku bunga seperempat poin pada September.
Sementara itu, Goldman Sachs tetap mempertahankan proyeksi harga emas di USD4.000 per troy ons pada pertengahan 2026. Proyeksi ini didukung oleh tingginya permintaan dari bank sentral, aliran dana ke ETF yang sejalan dengan pelonggaran kebijakan The Fed, serta perkiraan 30 persen kemungkinan resesi AS dalam 12 bulan ke depan.