"Penguatan harga emas juga sejalan dengan pelemahan dolar yang terus berlangsung, menandakan status dolar AS sebagai aset aman perlahan tergerus—emas kemungkinan menjadi alternatif bagi banyak investor dolar," demikian kata Commerzbank dalam risetnya.
Outlook kebijakan moneter jangka pendek turut menjadi penopang tambahan bagi emas. Nilai tukar dolar AS bahkan mendekati titik terendah dalam tiga tahun terakhir terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
Pasar finansial kini memperkirakan Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga mulai Juni, setelah sempat menghentikan siklus pelonggaran pada Januari, dengan total pemangkasan sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini.
Investor kini menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan pada Rabu, guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga. (Aldo Fernando)