IDXChannel - Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada Senin (24/11/2025), didukung meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan depan serta menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Emas spot (XAU/USD) menguat 1,70 persen ke posisi USD4.133,97 per troy ons.
"Kini pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve berada di jalur untuk menurunkan suku bunga pada Desember," ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek, dikutip Reuters.
Presiden Fed New York John Williams pada Jumat lalu mengatakan suku bunga AS dapat turun dalam waktu dekat tanpa mengganggu target inflasi bank sentral, sekaligus memberi perlindungan terhadap risiko pelemahan pasar tenaga kerja.
Probabilitas penurunan suku bunga bulan depan berada di level 79 persen, menurut alat pantau CME FedWatch pada Senin.
Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung berkinerja baik ketika suku bunga rendah, serta pada masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
"Kami menunggu data, dan ekspektasinya kemungkinan sedikit lebih lemah. Inflasi juga diperkirakan tidak terlalu tinggi, dan semua itu mengarah pada prospek emas yang tetap solid," imbuh Melek.
Investor menanti sederet data ekonomi penting yang tertunda akibat penutupan pemerintahan AS, termasuk penjualan ritel, klaim pengangguran, dan angka indeks harga produsen yang akan dirilis akhir pekan ini.
Sementara itu, AS dan Ukraina pada Senin melanjutkan pembicaraan untuk menyusun rencana yang dapat diterima guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina, setelah menyepakati revisi atas proposal awal AS yang dinilai terlalu menguntungkan Moskow.
"Dengan perdebatan kebijakan Fed semakin mendominasi pemberitaan serta dinamika geopolitik, khususnya terkait Ukraina, emas masih berpotensi mendapat dukungan, meski menurut kami tetap bergerak dalam rentang USD4.000 hingga USD4.100," tulis analis StoneX Rhona O’Connell dalam sebuah catatan.
Perak spot naik 1,7 persen ke USD50,84 per ons, platinum menguat 2,3 persen ke USD1.545,91, sementara paladium bertambah 1,7 persen ke USD1.398,21 per ons. (Aldo Fernando)