Para trader kini memperkirakan emas akan kembali mengalami momentum kenaikan, dengan faktor risiko seperti pemerintahan baru dan ketegangan di Timur Tengah menciptakan ketidakpastian dan permintaan untuk aset safe haven.
"Latar belakang makro kemungkinan akan tetap mendukung logam mulia ini karena suku bunga menurun dan diversifikasi cadangan devisa berlanjut di tengah ketegangan geopolitik," kata ING, dilansir dari Dow Jones Newswires, Kamis (7/11).
"Permintaan aset safe haven ditambah dengan taruhan bullish dari hedge funds—yang mendekati level tertinggi empat tahun, dengan kepemilikan ETF berbasis emas mencatat kenaikan untuk bulan kelima berturut-turut pada Oktober—membuat reli harga emas tampaknya belum akan berakhir,” ujar ING. (Aldo Fernando)