sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Rebound Lebih dari 1 Persen Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
08/11/2024 07:08 WIB
Harga emas memantul pada Kamis (7/11/2024), setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Harga Emas Rebound Lebih dari 1 Persen Usai The Fed Pangkas Suku Bunga. (Foto: Freepik)
Harga Emas Rebound Lebih dari 1 Persen Usai The Fed Pangkas Suku Bunga. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia memantul pada Kamis (7/11/2024), setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75 persen, sesuai perkiraan pasar.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) menguat 1,79 persen ke USD2.706,84 per troy ons pada Kamis.

The Fed tidak memberikan banyak panduan terkait arah kebijakan moneternya di masa mendatang, hanya mencatat bahwa ekonomi terus tumbuh dengan kecepatan yang solid.

"Komite berupaya mencapai tingkat lapangan kerja maksimal dan inflasi sebesar 2 persen dalam jangka panjang. Komite menilai risiko terhadap pencapaian sasaran lapangan kerja dan inflasi cukup seimbang,” demikian pernyataan The Fed dalam keputusan kebijakan moneter mereka, dikutip Kitco, Kamis (7/11).

“Prospek ekonomi masih belum pasti, dan Komite terus memantau risiko di kedua sisi dari mandat ganda.”

Senior Market Analyst di Pepperstone, Michael Brown, mengatakan, pernyataan The Fed hampir identik dengan pernyataan sebelumnya.

Dia menambahkan, tidak ada indikasi perubahan dalam siklus pemotongan suku bunga The Fed.

"Secara keseluruhan, keputusan ini tidak banyak mengubah pandangan kebijakan secara material, meskipun para pelaku pasar kini akan menanti konferensi pers Ketua Powell untuk mendapatkan petunjuk lebih jelas terkait laju pemotongan suku bunga berikutnya," ujar Brown dalam catatannya, dikutip Kitco, Kamis (7/11).

"Perkiraan dasar saya tetap bahwa Komite akan terus melakukan pemotongan sebesar 25 basis poin di setiap pertemuan, hingga mencapai suku bunga netral sekitar 3 persen pada musim panas mendatang. Namun, sejak pemilu, risiko terkait jalur ini semakin berimbang."

Harga emas sempat turun 3 persen pada Rabu setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS memperkuat dolar dan mendorong investor melepas posisi logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.

Para trader kini memperkirakan emas akan kembali mengalami momentum kenaikan, dengan faktor risiko seperti pemerintahan baru dan ketegangan di Timur Tengah menciptakan ketidakpastian dan permintaan untuk aset safe haven.

"Latar belakang makro kemungkinan akan tetap mendukung logam mulia ini karena suku bunga menurun dan diversifikasi cadangan devisa berlanjut di tengah ketegangan geopolitik," kata ING, dilansir dari Dow Jones Newswires, Kamis (7/11).

"Permintaan aset safe haven ditambah dengan taruhan bullish dari hedge funds—yang mendekati level tertinggi empat tahun, dengan kepemilikan ETF berbasis emas mencatat kenaikan untuk bulan kelima berturut-turut pada Oktober—membuat reli harga emas tampaknya belum akan berakhir,” ujar ING. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement