Ketua The Fed Jerome Powell menyebut pemangkasan ini sebagai langkah manajemen risiko untuk menghadapi pelemahan pasar tenaga kerja, namun menegaskan bank sentral tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan.
“Ada kebingungan atas komentar Powell tentang pemangkasan suku bunga sebagai langkah manajemen risiko, dan ketidakpastian itu mendorong aksi ambil untung,” ujar Wakil Presiden sekaligus Analis Senior Logam di Zaner Metals Peter Grant, dikutip Reuters.
“Namun saya melihat tren bullish emas jangka panjang masih terjaga. Koreksi setelah rekor tertinggi kemarin bersifat teknikal. Setiap kali emas mencetak rekor baru, hal itu memperkuat target USD4.000,” imbuh Grant.
Emas, yang biasanya berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan masa penuh ketidakpastian, telah naik hampir 39 persen sepanjang tahun ini.
Dalam catatan, analis SP Angel kembali menegaskan pendorong utama emas saat ini adalah diversifikasi cadangan dolar AS oleh bank sentral negara-negara BRIC, terutama China, dan tren itu diperkirakan berlanjut.