IDXChannel - Harga uranium naik ke atas USD92 per pon sepanjang awal 2024. Ini memperpanjang lonjakan dari akhir 2023 ke level tertinggi sejak akhir 2007.
Kenaikan uranium terjadi di tengah meningkatnya tanda-tanda permintaan yang kuat dan risiko terhadap pasokan.
Secara mingguan, harga urainum melonjak 1,65 persen di level USD92,5 per Senin (8/1/2024) dan dalam sebulan sudah melonjak 12,39 persen. Dalam setahun, harga uranium sudah melonjak 85,74 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Nampaknya, hanya uranium sebagai komoditas energi yang harganya melesat sepanjang tahun lalu. Sementara harga energi lain seperti minyak mentah, gas alam, dan batu bara masih tertekan sepanjang tahun.
Harga bahan bakar fosil yang fluktuatif dan tujuan dekarbonisasi yang ambisius mendorong Amerika Serikat (AS) dan 20 negara lainnya mengumumkan bahwa mereka akan memanfaatkan tenaga nuklir dan jumlahnya meningkat tiga kali lipat pada 2050.
Perlombaan Nuklir sebagai Energi Masa Depan
Taruhan besar pada energi nuklir dipimpin oleh China, yang sedang membangun 22 dari 58 reaktor global, sementara Jepang memulai kembali reaktornya setelah tragedi Fukushima pada 2007.
Melansir International Atomic Energy Agency (IAEA), pembangkit listrik tenaga nuklir beroperasi di 32 negara pada 2022 dan menghasilkan sekitar sepersepuluh listrik dunia.
Kebanyakan reaktor nuklir berada di Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan Asia Selatan. AS adalah produsen listrik tenaga nuklir terbesar, sementara Prancis mempunyai pangsa listrik terbesar yang dihasilkan oleh tenaga nuklir, yaitu sekitar 70 persen.
China kini memiliki program pembangkit listrik tenaga nuklir yang tumbuh paling cepat dengan 16 reaktor baru yang sedang dibangun, diikuti oleh India, yang memiliki 8 reaktor baru yang sedang dibangun.
China kini menjadi negara yang tengah mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) secara besar-besaran. Dilaporkan Bloomberg, China General Nuclear Power Group telah menetapkan target pembangunan PLTN mencapai 200 GW pada tahun 2035, yang dihasilkan oleh 150 reaktor tambahan.
China kini memiliki dua perusahaan tenaga nuklir besar yakni China National Nuclear Corporation yang berlokasi di timur laut China, dan China General Nuclear Power Group (sebelumnya dikenal sebagai China Guangdong Nuclear Power Group) yang beroperasi di China bagian tenggara.
Tak hanya itu, pembangunan reaktor baru di Finlandia menandai fasilitas baru pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Eropa dalam 16 tahun. Akibatnya, perusahaan utilitas menandatangani kontrak pembelian triuranium octoxide (U3O8) alias uranium sebesar 160 juta pon pada 2023, yang merupakan kontrak terbesar sejak tahun 2012.
Namun, perkembangan ini dihadapkan pada meningkatnya ancaman terhadap pasokan. Perusahaan-perusahaan negara Barat terus secara sukarela menghindari impor uranium Rusia karena invasi mereka ke Ukraina, sementara para pejabat AS semakin mendekati pelarangan impor dari salah satu produsen bahan bakar nuklir terbesar dunia tersebut.
Diketahui urainum merupakan bahan baku pembuat energi nulir. Tenaga nuklir telah dipertimbangkan sebagai alternatif pengganti batu bara karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kualitas udara, perubahan iklim, dan kekurangan bahan bakar fosil di masa depan.
Melansir World Nuclear Association, Kazakhstan merupakan produsen uranium terbesar di dunia, dengan volume produksi sebesar 21.227 metrik ton pada 2022. Pada urutan kedua, disusul Kanada dengan volume produksi uranium sebesar 7.351 metrik ton.
Sebagai perbandingan, AS memproduksi 75 metrik ton uranium pada periode yang sama. Namun, negara ini mengalami penurunan produksi yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan produksi tambang uranium AS pada tahun 2014 yang mencapai 1.919 metrik ton.
Sehingga, sekitar dua pertiga produksi uranium dunia saat ini berasal dari tambang berasal dari Kazakhstan, Kanada, dan Australia.
Uranium adalah logam berat yang telah digunakan sebagai sumber energi terkonsentrasi yang melimpah selama lebih dari 60 tahun.
Informasi saja, uranium terdapat di sebagian besar batuan dengan konsentrasi 2 hingga 4 bagian per juta dan umum ditemukan di kerak bumi seperti timah, tungsten, dan molibdenum. Uranium terdapat di air laut, dan dapat diperoleh dari lautan.
Uranium ditemukan pada 1789 oleh Martin Klaproth, seorang ahli kimia Jerman. Penamaan uranium memang diambil dari planet Uranus yang ditemukan delapan tahun sebelumnya. (ADF)