IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) dan PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) dalam radar pantauan. Hal ini akibat adanya penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Diketahui, SMLE emiten yang menawarkan solusi satu atap untuk industri makanan & minuman, personal care, dan bahan industri ini menunjukkan gerak saham yang menurun secara signifikan, turun 36,87% pada lima hari terakhir perdagangan. Saham SMLE bergerak melemah 16,30% pada penutupan perdagangan Selasa (30/1/2024) di level Rp113.
Sedangkan untuk saham CGAS, emiten distributor gas alam ini juga terkoreksi 50,00% dalam sepekan perdagangan. Saham CGAS ditutup melemah 18,44% pada Selasa (30/1/2024) di level Rp230.
"Dengan ini kami menginformasikan adanya penurunan harga saham SMLE dan CGAS yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Endra Febri Styawan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A.
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai SMLE adalah informasi tanggal 9 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website BEI tentang pencatatan saham dari penawaran umum.
Untuk informasi terakhir mengenai CGAS adalah informasi tanggal 17 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website BEI tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SMLE dan CGAS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu, BEI mengimbau para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(YNA)